"Bismillahiraahmanirrahim.., Perjuangan itu dirintis oleh orang-orang yg ALIM, diperjuangkn oleh orang-orang yg IKHLAS, dan dimenangkan oleh orang orang yang PEMBERANI.."

Suka Blog Ini..?

Kamis, 07 Juni 2012

3 Dirham VS 3 Ribu Pelayan



Membandingkan dua hal terkadang memudahkan kita mendapatkan pemahaman. Nah, agar lebih seru saya akan ajak antum memasuki legenda nyata, sebuah adidaya tua di Timur Tengah : Imperium Persia. Suatu pagi, sekitar tahun 30 Hijri, terdengar suara menggelegar dari dalam kelambu sutera kemah sang Kisra.

“Celaka..! Kini aku tinggal punta seribu perawat kuda, seribu dayang-dayang, dan seribu juru masak! Bagaimana kau bisa hidup?”

Inilah kata-kata yang meluncur gusar dari mulut Yazdajird III, Kisara terakhir Imperium Persia dari keluarga Sassanid. Istana putih Madain telah jatuh ke tangan kamum muslimin di bawah pimpinan sahabat Nabi yang mulia, Sa’ad ibn Abi Waqqash. Dan inilah ‘rintihan agung’ itu, rintihan manusia yang tak bisa hidup meski dilayani 3000 manusia lainnya.  

Mari sejenak kita membandingkan dengan penggantinya. ‘Umar ibn Al Khaththab, mengangkat Salman Al Farisi sebagai Gubernur yang membawahi bekas wailayah Imperium Yazdajird III itu. Ya, orang yang tepat. Salman adalah orang yang paling tahu tentang seluk beluk geografis, demografis, dan sosiologis Persia. Karena ini tanah kelahiran dan tanah petualangannya.

Jadi, seperti apa hidup Salman saat menjadi Gubernur dengan wilayah dan wewenang yang sama dengan Yazdajird III? Salman ahli menganyam. Pekerjaan yang tak pernah ia tinggalkan karena gajinya sebagai Gubernur selalu masuk Baitul Maal untuk kepentingan masyarakat. Dengan modal satu dirham ia menganyam untuk dijual seharga tiga dirham. Hasil penjualan itu dibagi tiga, satu dirham untuk kebutuhan sehari-hari, satu dirham untuk modal esok hari, dan satu dirham untuk bersadaqah. Selesai. Begitu simpel hidupnya. Dan rakyat Persia pun tercengang melihat Gubernurnya.


sumber :  Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim_Salim A. Fillah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar